NILAI-NILAI EDUKASI SPIRITUAL DALAM REDAKSI HADIS SHALAT TASBIH
Abstract
Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. kepada pamannya, al-‘Abbas. Tata cara shalat ini berbeda dengan shalat fardu dan shalat sunnah lainnya. Shalat sunnah tasbih berjumlah 4 rakaat; pada tiap rakaatnya dibaca tasbih 75 kali, sehingga total bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Ditinjau dari perspektif ilmu hadis, hadis tentang Shalat Tasbih ditemukan pada Sunan Abi Dawud (w. 275 H), hadis nomor 1297; Sunan al-Tirmidzi (w. 279 H), hadis nomor 481, Sunan Ibn Majah (w. 273 H), hadis nomor 1387, Shahih Ibn Khuzaimah (w. 311 H), al-Mustadrak ‘ala al-Shahihain karya al-Imam al-Hakim (w. 405 H), dan al-Sunan al-Kubra karya al-Imam al-Baihaqi (w. 458 H). Hadis-hadis shalat tasbih memiliki kualitas yang hasan (bagus) karena jalur periwayatannya (sanad) banyak dan bersambung. Terdapat perawi yang dianggap majhul (tidak diketahui), tetapi setelah ditelusuri dapat dibuktikan kejujurannya serta ketersambungan sanadnya. Ada juga yang dianggap lemah hafalannya, tetapi didukung hadis penguat (syāhid) sehingga peringkatnya naik menjadi hasan li-ghairi (bagus karena didukung hadis lain). Untuk memahami hadis shalat tasbih, terdapat dua metode, yaitu metode ahli hadis dan metode ahli fikih. Metode ahli hadis cenderung tekstualis dan menerima shalat tasbih sebagai amal sunnah yang disyariatkan. Metode ahli fikih lebih kontekstual dan rasional serta memahami shalat tasbih sebagai sunnah yang disyariatkan dengan cara tertentu. Hasil analisis terhadap redaksi hadis, ditemukan pula nilai-nilai edukasi spiritual yang amat berharga, yaitu: (1) pengulangan bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sebanyak 300 kali, (2) anjuran mengulangi shalat tasbih minimal setahun sekali atau seumur hidup, (3) penguatan sikap tawajjuh (fokus menghadap) kepada Allah Swt. dalam durasi yang lama, (4) penguatan kesabaran dan keteguhan hati dalam beribadah, (5) penguatan nilai kesetaraan dalam kehidupan sosial dan nilai kerendahan manusia di hadapan Sang Khalik sebagai aktulisasi rukuk dan sujud, (6) pengampunan atas semua dosa yang pernah dilakukan, (7) benefit spiritual berupa ketenteraman dan kebahagiaan hati.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
al-Dahlawī. Izalāt Al-Khafa’. Beirut: Dār al-Kutūb al-Ilmīyah, n.d.
al-Tirmidzi. Sunan Al-Tirmidzi, Kitab al-Shalat Bab Ma Ja’a Fi Shalat al-Tasbih. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1987.
Ansori, Isa. “MEMAHAMI HADIS MAYIT DI SIKSA SEBAB TANGISAN KELUARGANYA.” Nizham Journal of Islamic Studies 8, no. 01 (June 2, 2020): 84. https://doi.org/10.32332/nizham.v8i01.2123.
Arafat, Gusti Yasser. “MEMBONGKAR ISI PESAN DAN MEDIA DENGAN CONTENT ANALYSIS.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33 (January 2, 2019): 32. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2370.
Asfar, A.M.Irfan. ANALISIS NARATIF, ANALISIS KONTEN, DAN ANALISIS SEMIOTIK (Penelitian Kualitatif), 2019. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.21963.41767.
Dawud, Abu. Sunan Abi Dawud, Kitab al-Shalat, Bab Shalat at-Tasbih. Vol. I. Beirut: Dar al-Fikr, 1994.
Fahrurrozi, Aziz. “PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KISAH ALQUR’AN DAN KEHIDUPAN EMPIRIK” 3, no. 2 (2019): 21.
Hibban, Muhammad ibn. Kitab A-Tsiqāt. Lebanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1998.
Ibn ‘Abd al-Bār. Jāmi’ Bayān al-‘Ilm Wa Faḍlihi. Vol. II, n.d.
Imam Musbikin, Miftahul Asror dan. Membedah Hadits Nabi Saw. Yogyakarta: Jaya Star Nine, 2015.
Jaelani, Muhamad. “NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN.” Fikrah : Journal of Islamic Education 4, no. 1 (June 30, 2020): 1. https://doi.org/10.32507/fikrah.v4i1.610.
Khatib, Muhammad ‘Ajjaj al-. Ushûl Al-Hadîts, ‘Ulûmuh Wa Mushthalahuh. Beirut: Dar al-Fikr, 1981.
M. Syuhudi, Ismail. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Majah, Ibnu. Sunan Ibnu Majah, Kitab Iqamat al-Shalat Wa al-Sunnat Fiha, Bab Ma Ja’a Fi al-Tasbih. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1990.
Mardia, Muhammad Sulton. “MEMAHAMI KEMBALI TENTANG MAKNA HADIS ORANG TUA NABI MUHAMMAD SAW MASUK NERAKA” 5, no. 1 (2019): 13.
Mustaqim, Abdul. Ilmu Ma’anil Hadits: Paradigma Interkoneksi. Yogyakarta: Idea Press, 2016.
Rajin, Mukhamad. “The Potential of Shalat Tasbih to Decrease The Postprandial of Blood Glucose Levels in Patients With Diabetes Mellitus,” n.d., 8.
Roqib, Moh. “PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF PROFETIK.” Jurnal Pendidikan Karakter, 2013, 10.
Sa’dudin, Ihsan, and Muhammad Nasrun Siregar. “REINTERPRETASI HADIS MAYAT DIAZAB ATAS TANGISAN KELUARGANYA DENGAN HERMENEUTIKA PAUL RICOEUR.” ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam 19, no. 1 (June 25, 2018): 142. https://doi.org/10.18860/ua.v19i1.4837.
Safri, Edi. “METODE MEMAHAMI SUNNAH.” Jurnal Ulunnuha 6, no. 1 (n.d.): 10.
Santoso, Budi. “NILAI-NILAI KARAKTER DALAM HADIS RASULULLAH SAW DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA,” 2022, 36.
Sinaga, Hasanuddin. “Metode Pemahaman Hadis Ulama Mutaqaddimīn (Tinjauan terhadap Metode Pemahaman Ahli Hadis dan Fuqahā’).” Refleksi 18, no. 1 (September 24, 2019): 66–77. https://doi.org/10.15408/ref.v18i1.12676.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, 2005.
Tujang, Bisri. “Menalar Kembali Hadits dan Shalat Tasbiih,” n.d., 34.
Zuhri, Muhammad. Hukum Islam Dalam Lintasan Sejarah. Jakarta: Litera Antar Nusa, 1989.
DOI: https://doi.org/10.32507/fikrah.v6i2.1679
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Toto Edidarmo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
© Copyright CC BY-SA Fikrah, p-ISSN: 2599-1671, e-ISSN: 2599-168X |