TELAAH INTERDISIPLINER KONSEP KECERDASAN INTELEKTUAL
Abstract
abstrak
Berdasarkan fakta sejarah, kecerdasan akal manusia mulai mendapatkan perhatian yang serius pada tahun 1905, melalui tes kecerdasan (IQ) yang pertama kali dilakukan oleh Alfred Binet (Seorang pakar psikologi dari Peran c i s) yang diperuntukkan bagi anak yang berumur 2 sampai 15 tahun. Sedangkan tes yang diperuntukkan bagi orang dewasa disusun oleh Wechsler pada tahun 1939 dengan nama Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS). Terlebih dengan temuan teori kecerdasan majemuk (multiple intelligence) yang sudah diteliti oleh Howard Gardner.
Namun ironisnya potensi-potensi tersebut belum dimaksimalkan betul oleh para pelajar Indonesia, sehingga mengakibatkan kecerdasan mereka masih sering dipertanyakan. Padahal mulai 14 abad yang lalu al-Qur'an mengingatkan bahwa setiap orang sebetulnya berpotensi untuk menjadi pribadi yang sempurna, yakni sebagai pribadi yang mencegah dari keburukan, pribadi yang berilmu, mempunyai saripati akal, mempunyai pandangan tajam dan mempunyai daya tahan. Tentu kesempurnaan itu akan dirasakan apabila pribadi seseorang mampu memaksimalkan betul potensi akal yang menjadi esensi tunggal yang bertugas untuk berfikir, merenung, menganalisis, menalar, memahami, mengerti, mengingat dan menyebut kekuatan besar (Tuhan) dibalik kekuatan yang diberikan kepadanya (akal).
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.32507/fikrah.v3i1.446
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Fajar Syarif

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
© Copyright CC BY-SA Fikrah, p-ISSN: 2599-1671, e-ISSN: 2599-168X |