Model Kurikulum Tahfidz Dalam Menumbuhkan Karakter Mandiri Di Pondok Pesantren Fathan Mubina Bogor
Abstract
Pondok pesantren sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Islam yang berada di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. Pada prinsipnya, menghafal Al-Qur’an pada level budaya pesantren berpijak pada ajaran agama yang menyatakan bahwa menghafal dan mengajarkan Al-Qur’an adalah fadhu khifayah dengan tujuan agar tidak terputus jumlah kemutawatiran para penghafal Al-Qur’an. program menghafal Al-Qur’an telah masuk di Lembaga-lembaga Pendidikan formal, baik swasta maupun negeri. Oleh karena itu sekarang banyak ditemukan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam terpadu yang memiliki program unggulan Tahfidz Al-Qur’an. Dengan beragam dinamika dan tantangan yang dihadapi tiap satuan Pendidikan dalam menyelenggarakan program Tahfidz Al-Qur’annya, hal ini melahirkan beragam model, pola, dan sistem dalam pembinaan program Tahfidz Al-Qur’an yang diselenggarakannya. Program Tahfidz Al-Qur’an harus selalu diperbaharui, baik di dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya, terutama dalam hal metode pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa (santri) saat ini agar pelaksanannya menjadi semakin efektif dan efesien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengetahuan kurikulum Tahfidz dalam menumbuhkan karakter mandiri.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Fathan Mubina. Pengumpulan data yang digunakan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian model kurikulum Tahfidz dalam menumbuhkan karakter mandiri yaitu Model Kurikulum Tahfidz di SMPIT Fathan Mubina tidak mewajibkan santrinya menghafal 30 juz, namun harus menyelesaikan target hafalan yang telah ditentukan yaitu dua juz pertahun. Jadi minimal santri lulus SMPIT Fathan Mubina mampu menghafal 6 juz dengan kualitas bacaan dan hafalan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Kegiatan Tahfidz Al-Qur’an wali kelas dan pembimbing Tahfidz tidak membuat RPP maupun silabus. Jadi pada pelaksanaannya wali kelas dan pembimbing Tahfidz hanya mengacu pada materi yang terdapat dalam kurikulum sekolah dan berpedoman pada buku pelaksanaan Tahfidz Pondok
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amrin, Siti Asiah, M Munawwir Al-Qosimi, Ade Irma I. Mustika Utin R., N. S. (2022). New Normal and Islamic Education: Islamic Religious Education Strategy On Educational Institutions in Indonesia. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(3), 120–129.
Amrin dan Juryatina. (2021). Students ’ interest in Arabic language learning : the roles of teacher. Journal of Educational Management and Intruction, 1(1), 40–49.
Shobron; Amrin;, & Rosyadi, I. M. (2020). Islamic Education Values in the Tradition of Peta Kapanca of Mbojo Community Tribe in West Nusa Tenggara Department of Islamic Law Universitas Muhammadiyah Surakarta Indonesia Mut122@ums.ac.id. International Journal of Advanced Science and Technology, 29(5), 6802–6812.
Supriyanto, A. (2022). Management of Islamic Religious Education Learning Based on Cooperative Problem E-Learning During The Covid-19 Pandemic (Study on Muhammadiyah High School Sukoharjo, Central Java). Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(3), 30–36. https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf
Toni Nasution, M. P. (2018). Kemandirian, Siswa dan Pendidikan Karakter. 2(1), 1–18.
Aksan, H. (2014). Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (2). Nuansa Cendikia.
Arifin, Z. (2011). Konsep dan Pengembangan Konsep Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya.
Asrori, M. (2015). Perkembangan Peserta Didik; Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru. Media Akademi.
Hamalik, O. (2017). Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara.
Ahmad bin Salim Baduwailan, (2014), Cara Mudah & Cepat Hafal Al-Qur’an, Semesta Hikmah.
Muhaimin. (2005). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. PT RajaGrafindo Persada.
Munawir, A. W. (1997). Al-Munawwir Kamus Arab - Indonesia. Pustaka Progressif.
Rohmatillah, S., & Shaleh, M. (2018). Manajemen Kurikulum Program Tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Al-Azhar. Manajemen Kurikulum Program Tahfidz, 3(1), 107–121.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Suhada, I. (2017). Perkembangan Peserta Didik. PT Remaja Rosdakarya.
Wahidi, R., & Wahyudi, R. (2019). Metode Cepat Hafal Al-Qur’an Saat Sibuk Kuliah. Semesta Hikmah.
Widyastono, H. (2014). Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah. Bumi Aksara.
Yunus, M. (1990). Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Mahmud Yunus.
Asrori, M. (2015). Perkembangan Peserta Didik; Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru. Media Akademi
Qomariah, Nurul; Irsyad, Muhammad. (2016). Metode Cepat & Mudah Agar Anak Hafal Al-Qur'an. Seemesta Hikmah.
DOI: https://doi.org/10.32507/fikrah.v5i2.1320
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Dira Yolandri, Santi Lisnawati, H. M. Kholil Nawawi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
© Copyright CC BY-SA Fikrah, p-ISSN: 2599-1671, e-ISSN: 2599-168X |