Batas Kebebasan Pers dan Hatespeech di Indonesia Dalam Demokrasi dan Fiqh Siyasah

Haeru Risman, Abdur Rahim, Siti Ngainnur Rohmah

Abstract


Freedom of the press is the fourth pillar of a free democracy that will lead to an intelligent, wise and clean government. Through the freedom of government performance can be known, so that the mechanism of checks and balances, control over power, as well as the community itself. But in fact, press freedom sometimes causes hate speech. This paper provides an understanding of how the limits of press freedom and Hate Speech in a democracy and how the limits of press freedom and Hate Speech in fiqh siyasah. This research uses literature study method. Conclusion (1) Freedom of the press is limited in the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 1999 concerning the Press and the Law of the Republic of Indonesia Number 32 of 2002 concerning Broadcasting. Press freedom is also limited so as not to violate human rights. (2) Limitations on press freedom in siyasa fiqh are those that bind all rights that lead to broad problems, as stated in QS Al-Hujurat paragraph 12. Hate speech which can be categorized as slander in siyasa can be sentenced to ta'zir because it interferes with the public good.

Keywords: Press Freedom; Hate Speech; Fiqh Siyasah

 

Abstrak

Kebebasan pers merupakan pilar keempat demokrasi kebebasan yang akan memunculkan pemerintahan yang cerdas, bijaksana, dan bersih. Melalui kebebasan kinerja pemerintah dapat diketahui, sehingga muncul mekanisme check and balance, kontrol terhadap kekuasaan, maupun masyarakat sendiri. Namun faktanya, kebebasan pers terkadang menimbulkan hate speech. Tulisan ini memberikan pemahaman tentang bagaimana batas kebebasan pers dan Hate Speech dalam demokrasi dan bagaimana batas kebebasan pers dan Hate Speech dalam fiqh siyasah. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Kesimpulan (1) Kebebasan pers dibatasi dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. (2) Batasan kebebasan pers dalam fiqh siyasah adalah yang mengikat semua hak yang bermuara pada kemasalahatan luas, seperti yang termaktub dalam QS Al-Hujurat ayat 12. Ujaran kebencian (Hate Speech) yang dapat dikategorikan sebagai fitnah dalam siyasah dapat dijatuhi hukuman ta’zir karena mengganggu kemaslahatan umum.

Kata Kunci: Kebebasan Pers; Hate Speech; Fiqh Siyasah

 


Full Text:

PDF

References


Buku:

Abbas, Ahmad Sudirman. 2015. Fiqh Siyasah. Depok: Abbas Press.

Abrar, Nadhyaana. 1995. Panduan buat Pers Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Al-Maududi, Abu A'la. 1998. Al-Khilafah wa Al-Mulk, di terjemahkan oleh Muhammad Al-Baqir dengan judul Khilafah dan kerajaan: Evaluasi Kritis atas Sejarah Pemerintahan Islam. Bandung: Mizan.

Anam, Faris Khoirul. 2009. Fikih Jurnalistik Etika & Kebebasan Pers Menurut Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Azhari, Muhammad Thahir. 2003. Negara Hukum. Jakarta: Prenada Media.

Azra, Azyumardi. 2010. Hak Asasi Manusia, Masyarakat, Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Bmedia, Redaksi. 2016. UU 1945 dan Perubahannya, Jakarta: Bmedia Imprint kawan Pustaka.

Christianto, Hwan. 2018. Perbuatan pidana ujaran kebencian: ragam dan studi kasus. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Halim, M. dkk. 2009. Menggugat Pasal-Pasal Pencemaran Nama Baik. Jakarta: LBH Pers.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa. Jakarta: Granit.

Iqbal, Muhammad. 2016. Fiqh Siyasah Konstekstualisasi Doktrin Politik Islam. Jakarta: Kencana.

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik, Teori dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mahfud MD, Moh. 2000. Demokrasi dan konstitusi di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Mandiong, Baso, Zainuddin Mustapa, and Andi Gunawan Ratu Chakti. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan : Civic Education. Makassar: Celebes Media Perkasa.

Masduki. 2001. Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter & Penyiar Radio. Jakarta: Penebar Swadaya.

Muhajir, N. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Paskin.

Muttaqin, Muhammad Sokhih. 2010. Analisis Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Konteks Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Pulungan, Suyuti. 2002. Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah dan pemikiran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suhariyanto Budi. 2014.Tindak Pidana Teknologi Informasi (CYBERCRIME), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Surjomihardjo, Abdurachman. 2002. Beberapa Segi Perkembangan Sejarah Pers Di Indonesia, Kompas, Jakarta.

Wahidin, Samsul. 2006. Hukum Pers, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jurnal:

Bustamin (2019). Urgensi Checks And Balances Ketatanegaraan Indonesia Dan Islam. Jurnal Ilmiah Syari’ah, Vol 18(2).

Hutagalung (2016). Inge Dinamika Sistem Pers Di Indonesia, Jurnal Interaksi, Vol 2(2).

Junaidi, Muhammad (2020). Pemahaman Tindak Pidana Transaksi Elektronik Dalam Undang-undang No 19 Tahun 2016 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik. Jurnal Budimas ,Vol. 02(02).

Permana, I Made Andi Sabda Dkk (2022). Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pidana terhadap Ujaran Kebencian (Hate Speech) di Media Sosial. Jurnal Konstruksi Hukum Vol. 3(1).

Yulistyowati, Efi (2016). Penerapan Konsep Trias Politica Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia : Studi Komparatif Atas Undang–Undang Dasartahun 1945Sebelum Dan Sesudah Amandemen. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Vol 18(2).

Internet :

Baskoro, Lestantya R. (2018). Kebebasan Pers di Indonesia dalam TEMPO.CO, pada 11 Februari. https://hukum.tempo.co/read/1059485/kebebasan-pers-di-indonesia (diakses 5 Maret 2022).

CNN (2019). Kasus Ahmad Dhani: Ludahi Pendukung Ahok Hingga Umpatan Idiot. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191230072714-12-460881/kasus-ahmad-dhani-ludahi-pendukung-ahok-hingga-umpatan-idiot.

Damayanti, Irma. Kebebasan Pers Perlu Perhatikan Fikih Jurnalistik. https://www.republika.co.id/berita/q34dkn430/kebebasan-pers-perlu-perhatikan-fikih-jurnalistik (diakses 3 Juni 2022)

Wilbrot, Higinus. Demokrasi Ditengah Kebebasan Pers. https://www.kompasiana.com/wilbrotkrado/5924373e6423bd7d4912da5c/higinus-wilbrot-demokrasi-di-tengah-kebebasan-pers (diakses11 Juli 2019)

Perundang-undangan:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya

Undang-undang No 40 Tahun 1999 Tentang Pers

Undang-Undang No.19 tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

Surat Edaran Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor: SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian




DOI: https://doi.org/10.32507/mizan.v6i2.1619

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Haeru Risman, Abdur Rahim

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

  

 


 

License

© Copyright CC BY-SA

web analytics View My Stats

Mizan, p-ISSN: 2598-974X, e-ISSN: 2598-6252

Mizan: Journal of Islamic Law Published by Department of Ahwal Al-Syakhsiyyah, Faculty of Tarbiyah, Universitas Ibn Khaldun Bogor in partnership with Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) DKI Jakarta.

Editorial Office:

FAI Building, 1st Floor, Department of Ahwal Al-Syakhsiyyah, Kedung Badak, Bogor City, West Java, Indonesia 16162 Phone/Fax. 0251-849529, Email: Mizan@uika-bogor.ac.id