Menelaah Hadis Tentang Sanksi Pidana Mati Bagi Murtad
Abstract
Abstract:
Exit out of Islam in Islamic teachings is an act of hudud crime which is punishable by death. This certainly seems contrary to the principles of Islam known as the religion which is rahmatan lil alamin, a religion full of love. Therefore, this paper wants to answer a number of issues, how is the content of the hadith concerning capital punishment for apostates? what is the validity of the hadith about capital punishment for apostates? How do scholars interpret these traditions? If it is understood literally the traditions of the prophet show the death penalty command for the perpetrator, but if understood contextually apostates who can be killed are apostates who fight Allah and His Messenger only and those who commit betrayal to the Muslims while fighting by joining infidel There were differences of opinion in understanding this hadith between traditional scholars and modern scholars. In the view of the traditional clerics of apostates based on the hadith, they must be put to death regardless of their apostasy.
Keywords: Apostasy, Death Penalty, Hadith
Abstrak:
Perbuatan keluar dari Agama Islam dalam ajaran Islam merupakan tindakan kejahatan hudud yang diancam hukuman mati. Hal ini tentu terlihat bertentangan dengan prinsip Islam yang dikenal sebagai agama yang rahmatan lil alamin, agama yang penuh kasih sayang. Oleh karena itu, makalah ini ingin menjawab beberapa persoalan, bagaimana kandungan hadis tentang pidana mati bagi pelaku murtad? bagaimana validitas hadis tentang pidana mati bagi pelaku murtad? Bagaimana ulama memaknai hadis-hadis tersebut? Apabila dipahami secara harfiah hadis-hadis nabi tersebut menunjukan perintah hukuman mati bagi pelaku, namun apabila dipahami secara kontekstual orang murtad yang bisa dibunuh adalah orang murtad yang memerangi Allah dan Rasul-Nya saja dan orang yang melakukan pengkhianatan kepada kaum muslimin saat berperang dengan bergabung kepada kaum kafir. Terjadi perbedaan pendapat dalam memahami hadis ini antara ulama tradisional dan ulama modern. Dalam pandangan ulama tradisional pelaku murtad berdasarkan hadis itu harus dihukum mati apapun bentuk murtadnya.
Kata Kunci: Murtad, Pidana mati, HadisKeywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, Musnad Ahmad bin Hanbal, vol. 5. Kairo: Muassasah Qarthabah, t.th.
Aji, Ahmad Mukri. Urgensi Maslahat Mursalah Dalam Dialektika Pemikiran Hukum Islam, Bogor: Pustaka Pena Ilahi, 2012.
Al-Basrī, Abu al-Hasan ‘Ali bin Muhammad bin Hab ībn al-Māwardī. al-Hāwī al-Kabīr fī Fiqh Madhhab al-Imām al-Shāfi‘ī, Tahqīq & Ta‘līq: ‘Alī Muhammad Mu‘awwaddan Ādil Ahmad ‘Abd al-Mawjūd, Juz 13, Cet. ke-1. Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1994.
Al-Buti, Muhammad Sa‘id Ramadān. al-Jihād fī al-Islām: Kayfa Nafhamuhu wa Kayfa Numārisuhu, Beirut: Dār al-Fikr al-Mu‘āsir, 1993.
Al-Khatib, Muhammad Ajaj. Uhsul al-Hadits, Terj. Jakarta, Gaya Media Pratama, 2002.
Al-Malibari, Hamzah ‘Abdullah. Kaifa Nadrus ‘ilm Takhrij al-Hadis. Beirut, Dar Ibn Hazm, 2009.
Al-Nawāwī, Ṣaḥīḥ Muslim bi Sharḥ al-Nawāwī, Jilid XI. Beirut: Dār al-Fikr, 1403/1983.
Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. Koleksi Hadīts-Hadīts Hukum, Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, Jilid IX, Cet. Ke-3.
Ash-Shiddiqey, M. Hasbi. Filsafah Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
'Awdah, Abd al-Qādir. al-Tashrī' al-Jinā'ī al-Islāmī, Jilid I. Beirut: Dār al-Kitāb al-Bābī, t.th.
Depertemen Agama RI, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Penerbit CV Anda Utama,1993), hlm.226.
Halim, Muhammad Abdul, Memahami al-Qur’an: Pendekatan Gaya dan Tema, Bandung: Marja’, 2002.
Hidayat, Komaruddin; Gaus, Ahmad. (ed.), Passing Over: Melintasi Batas Agama, Jakarta: Gramedia-Paramadina, 1998.
Hidayati, Tri Wahyu. Apakah Kebebasan Beragama, Bebas Pindah Agama?, Perspektif
Hukum Islam dan HAM, Surabaya: STAIN Salatiga Bekerja sama dengan JPBOOKS, 2008.
Ibn ‘Āshūr, Muhammad Tāhir. al-Tahrīr wa al-Tanwīr, Jilid 1, Juz 2. Tunisia: Dār al-Sahnūn, 1997.
Qadiri, Abdullah Ahmad. Murtad Dikutuk Allah, Pustaka Mantiq, tth.
Qudsiah, Wifa Latifah; Gustiawati, Syarifah. "Peranan Wanita Karir Dalam Membantu Kebutuhan Keluarga Menurut Mazhab Syafi-iyyah," dalam Mizan: Journal of Islamic Law, Vol. 1 No. 2 (2017).
Sa’îd, Jawdat. Lâ Ikrâh fî al-Dîn: Dirâsah wa Abhâth fî al-Fikr al-Islâmî, Damaskus: al-‘Ilm wa al-Salâm, 1997.
Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah, IX, terj. Moh. Husein. Bandung:al-Ma’arif, 1996.
Suryadi; Suryadilaga, Muhammad al-Fatih. Metodologi Penelitian Hadits, Yogyakarta: Teras, 2009.
Yunus, Nur Rohim; Sholeh, Muhammad; Susilowati, Ida. "Rekontruksi Teori Partisipasi Politik Dalam Diskursus Pemikiran Politik Negara" dalam Salam; Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Vol. 4, No. 3 (2017).
DOI: https://doi.org/10.32507/mizan.v2i2.298
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 yono yono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
© Copyright CC BY-SA Mizan, p-ISSN: 2598-974X, e-ISSN: 2598-6252 |
Mizan: Journal of Islamic Law Published by Department of Ahwal Al-Syakhsiyyah, Faculty of Tarbiyah, Universitas Ibn Khaldun Bogor in partnership with Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) DKI Jakarta.
Editorial Office:
FAI Building, 1st Floor, Department of Ahwal Al-Syakhsiyyah, Kedung Badak, Bogor City, West Java, Indonesia 16162 Phone/Fax. 0251-849529, Email: Mizan@uika-bogor.ac.id